Total Tayangan Halaman
Kamis, 28 April 2011
comment
Ketika Pasangan Tak Seindah Harapan
Saat kita masih sendiri, pastilah tersirat dibenak kita untuk bertekad menjadi isteri shalihat yang taat dan selalu tersenyum manis. Kitapun selalu ingin memberikan yang terbaik bagi suami kelak sebagai jalan pintas menuju surga.
Figur isteri yang sholihat, taat, dan setia benar-benar terpatri kuat di benak kita. Maka, tatkala Allah SWT telah menakdirkan kita mendapat jodoh seorang Muslim yang sholih kita pun melangkah ke gerbang pernikahan dengan mantap. Begitu khidmat dan khusyu karena kesadaran penuh untuk beribadah dan menjadikan jihad dan syahid sebagai tujuan hidup berumah tangga.
Kini ketika telah menjalani kehidupan rumah tangga, banyak hal-hal realistis yang harus dihadapi. Sifat, karakter, pembawaan, selera, dan kegemaran serta perbedaan latar belakang keluarga yang semula mudah terjembatani oleh kesatuan iman, cita-cita, dan komitmen ternyata lambat laun menjadi bahan-bahan perselisihan. Pertengkaran memang bumbunya perkawinan,tetapi manakala bumbu yang dibubuhkan terlalu banyak, tentu rasanya menjadi tajam dan tak enak lagi.
Berbagai masalah kehidupan dalam perkawinan harus dihadapi ketika mengetahui kenyataan bahwa pasangan tak seindah harapan, Bagi yang tidak siap dan atau menyiapkan diri, mereka seakan mengalami penderitaan kejiwaan berkepanjangan yang imbasnya akan menjalar terhadap perbuatan "anarkis" kepada diri dan orang- orang sekitarnya. Tak lupa pula, doa- doa patah hatipun dilantunkannya setiap hari.
Ternyata, ada banyak hal yang tak seindah bayangan semula. Antara harapan dan kenyataan ada terbentang satu jarak. Taman bunga yang dilalui ternyata pendek dan singkat saja. Cukup banyak onak dan duri siap menghadang.
Kekecewaan yang besar bersumber dari persepsi yang ideal yang kemudian menggiring kita pada gambaran2 indah tentang pasangan kita. Suami diharapkan bermental Super dan menjadi sosok pribadi yang istimewa layaknya Rasulullah SAW. Sedangkan Istripun juga dipersepsikan layaknya Ibunda Fathimah yang tanpa cela dalam mengabdi kepada suami.
Harapan yang besar tersebut seakan pula menghapus pemakluman atas segala kekurangan dari suami. Hal ini tentu saja bisa berdampak fatal, konflik bisa saja menjadi jadwal harian jika harapan itu berlawanan dengan fakta yang ditemukan di dalam sebuah rumah tangga
Lantas apakah berharap itu tidak boleh ? berharap sah-sah saja dan memanglah wajar, namun perlu diingat bahwa seseorang yang akan kita nikahi itu manusia bukan malaikat, banyak kekurangan yang mungkin terjadi di kemudian hari yang disebabkan oleh kekurangan2 dari pasangan kita tersebut..
Berkaca dari hal di atas, oleh karena itu tidak berlebihan apabila kita mensyarakatkan diri sendiri untuk bersikap ikhlas ketika akan menikah. Sikap ikhlas membuat kita lebih siap untuk menghadapi perbedan-perbedaan nanti. Selain itu, sikap ikhlas juga akan menumbuhkan prasangka baik kita kepada Allah.
Sikap ikhlas pun akan menumbuhkan sifat memaafkan dan berpikir positif. kita perlu menyadari bahwa semua orang berusaha hidup dengan cara yang paling baik menurut mereka, namun terkadang "kebaikan" itu mungkin kurang pas jika diterapkan untuk kita. Tapi satu hal yang harus tetap kita lakukan, cobalah mendidik diri sendiri untuk tetap menghargai niat baik mereka tersebut. Maka dengan memaafkan dan berpikir positif, semua akan kembali pada jalur yang semestinya.
Jika sikap semua hal tersebut semua telah mendarah daging, Alih –alih menyebabkan konflik atau kekerasan dalam rumah tangga, kejutan-kejutan yang terjadi kemudian, justru akan manambah benih-benih romantisme sehingga cinta dan dukungan kita terhadap pasangan kitamalah akan menjadi semakin besar. Dan kalau sudah begini Bukan tidak mungkin kita akan benar2 menikmati indahnya surga dunia.
Dan yang terakhir, untuk menghindari kekecewaan juga diperlukan sikap kita untuk mencintai pasangan kita dengan cinta yang proporsional. Karena jika kita memang harus menghadapi kenyataan bahwa pasangan kita hanyalah manusia lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya, hati akan terasa lebih lapang dan kekecewaan dapat lebih mudah untuk direlakan karena besarnya pengertian bahwa tidak selamanya hidup itu indah.
Figur isteri yang sholihat, taat, dan setia benar-benar terpatri kuat di benak kita. Maka, tatkala Allah SWT telah menakdirkan kita mendapat jodoh seorang Muslim yang sholih kita pun melangkah ke gerbang pernikahan dengan mantap. Begitu khidmat dan khusyu karena kesadaran penuh untuk beribadah dan menjadikan jihad dan syahid sebagai tujuan hidup berumah tangga.
Kini ketika telah menjalani kehidupan rumah tangga, banyak hal-hal realistis yang harus dihadapi. Sifat, karakter, pembawaan, selera, dan kegemaran serta perbedaan latar belakang keluarga yang semula mudah terjembatani oleh kesatuan iman, cita-cita, dan komitmen ternyata lambat laun menjadi bahan-bahan perselisihan. Pertengkaran memang bumbunya perkawinan,tetapi manakala bumbu yang dibubuhkan terlalu banyak, tentu rasanya menjadi tajam dan tak enak lagi.
Berbagai masalah kehidupan dalam perkawinan harus dihadapi ketika mengetahui kenyataan bahwa pasangan tak seindah harapan, Bagi yang tidak siap dan atau menyiapkan diri, mereka seakan mengalami penderitaan kejiwaan berkepanjangan yang imbasnya akan menjalar terhadap perbuatan "anarkis" kepada diri dan orang- orang sekitarnya. Tak lupa pula, doa- doa patah hatipun dilantunkannya setiap hari.
Ternyata, ada banyak hal yang tak seindah bayangan semula. Antara harapan dan kenyataan ada terbentang satu jarak. Taman bunga yang dilalui ternyata pendek dan singkat saja. Cukup banyak onak dan duri siap menghadang.
Kekecewaan yang besar bersumber dari persepsi yang ideal yang kemudian menggiring kita pada gambaran2 indah tentang pasangan kita. Suami diharapkan bermental Super dan menjadi sosok pribadi yang istimewa layaknya Rasulullah SAW. Sedangkan Istripun juga dipersepsikan layaknya Ibunda Fathimah yang tanpa cela dalam mengabdi kepada suami.
Harapan yang besar tersebut seakan pula menghapus pemakluman atas segala kekurangan dari suami. Hal ini tentu saja bisa berdampak fatal, konflik bisa saja menjadi jadwal harian jika harapan itu berlawanan dengan fakta yang ditemukan di dalam sebuah rumah tangga
Lantas apakah berharap itu tidak boleh ? berharap sah-sah saja dan memanglah wajar, namun perlu diingat bahwa seseorang yang akan kita nikahi itu manusia bukan malaikat, banyak kekurangan yang mungkin terjadi di kemudian hari yang disebabkan oleh kekurangan2 dari pasangan kita tersebut..
Berkaca dari hal di atas, oleh karena itu tidak berlebihan apabila kita mensyarakatkan diri sendiri untuk bersikap ikhlas ketika akan menikah. Sikap ikhlas membuat kita lebih siap untuk menghadapi perbedan-perbedaan nanti. Selain itu, sikap ikhlas juga akan menumbuhkan prasangka baik kita kepada Allah.
Sikap ikhlas pun akan menumbuhkan sifat memaafkan dan berpikir positif. kita perlu menyadari bahwa semua orang berusaha hidup dengan cara yang paling baik menurut mereka, namun terkadang "kebaikan" itu mungkin kurang pas jika diterapkan untuk kita. Tapi satu hal yang harus tetap kita lakukan, cobalah mendidik diri sendiri untuk tetap menghargai niat baik mereka tersebut. Maka dengan memaafkan dan berpikir positif, semua akan kembali pada jalur yang semestinya.
Jika sikap semua hal tersebut semua telah mendarah daging, Alih –alih menyebabkan konflik atau kekerasan dalam rumah tangga, kejutan-kejutan yang terjadi kemudian, justru akan manambah benih-benih romantisme sehingga cinta dan dukungan kita terhadap pasangan kitamalah akan menjadi semakin besar. Dan kalau sudah begini Bukan tidak mungkin kita akan benar2 menikmati indahnya surga dunia.
Dan yang terakhir, untuk menghindari kekecewaan juga diperlukan sikap kita untuk mencintai pasangan kita dengan cinta yang proporsional. Karena jika kita memang harus menghadapi kenyataan bahwa pasangan kita hanyalah manusia lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya, hati akan terasa lebih lapang dan kekecewaan dapat lebih mudah untuk direlakan karena besarnya pengertian bahwa tidak selamanya hidup itu indah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2011
(108)
-
▼
April
(104)
- SMS
- SMS
- Berani Mencintai, Berani Menikahi
- Berani Mencintai, Berani Menikahi
- catatan blog private colicul's: Novel Dalam Mihrab...
- catatan blog private colicul's: Novel Dalam Mihrab...
- Fenomena Akhwat ( wanita ) Facebook -er's
- Fenomena Akhwat ( wanita ) Facebook -er's
- Do 'a Adalah Ibadah Dan Sumber Kemuliaan Sejati
- Do 'a Adalah Ibadah Dan Sumber Kemuliaan Sejati
- Keutamaan Hari Jum ' at
- Keutamaan Hari Jum ' at
- kado sepesial di hari sepesial (tepat di ulatahku)
- kado sepesial di hari sepesial (tepat di ulatahku)
- catatan blog private colicul's: Ikatlah Ilmu Denga...
- catatan blog private colicul's: Ikatlah Ilmu Denga...
- Saat Hati Sedih
- Saat Hati Sedih
- Siapa Bilang Ukhti Tidak Cantik....???
- Siapa Bilang Ukhti Tidak Cantik....???
- Hadiah Untuk Jiwa Yang Bersedih
- Hadiah Untuk Jiwa Yang Bersedih
- Rumus Wanita Cantik
- Rumus Wanita Cantik
- Setetes Parfum Yang Kau Usapkan Pada Tubuhmu
- Setetes Parfum Yang Kau Usapkan Pada Tubuhmu
- Berikan Kami Al Qur'an, Bukan Cokelat !!...
- Berikan Kami Al Qur'an, Bukan Cokelat !!...
- Ngemil Kerikil Neraka
- Ngemil Kerikil Neraka
- Dengan Cara Ini Aku Mencintaimu
- Dengan Cara Ini Aku Mencintaimu
- Berdamai Dengan Kekurangan
- Berdamai Dengan Kekurangan
- Ketika Pasangan Tak Seindah Harapan
- Ketika Pasangan Tak Seindah Harapan
- Sya' ir Cinta Rabiah al - Adawiyah
- Sya' ir Cinta Rabiah al - Adawiyah
- Sejarah Pembentukan Mushaf Al- Qur'an
- Sejarah Pembentukan Mushaf Al- Qur'an
- Sejarah Nabi Isa Al- Masih
- Sejarah Nabi Isa Al- Masih
- Sejarah Islam Di Indonesia
- Sejarah Islam Di Indonesia
- Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “AMIN”
- Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “AMIN”
- Ciri- ciri Cowok genit
- Ciri- ciri Cowok genit
- Salam dari akhwat, Salam dari ikhwat, (maaf) Genit
- Salam dari akhwat, Salam dari ikhwat, (maaf) Genit
- Ta'aruf Islami ( Tambahan Menuju Walimatul Ur'si)
- Ta'aruf Islami ( Tambahan Menuju Walimatul Ur'si)
- Cintamu Tak Ku miliki Tapi Cintanya ku Raih
- Cintamu Tak Ku miliki Tapi Cintanya ku Raih
- Syari'at Islam Mengenai Cinta & Menikah Tanpa Cinta
- Syari'at Islam Mengenai Cinta & Menikah Tanpa Cinta
- Suami Dan Istri Dalam Al- Qur'an
- Suami Dan Istri Dalam Al- Qur'an
- Etika Terhadap Suami Istri
- Etika Terhadap Suami Istri
- Kita Bahagia Bila...
- Kita Bahagia Bila...
- 10 Sikap agar menjadi pribadi yang lebih baik
- 10 Sikap agar menjadi pribadi yang lebih baik
- Cinta yang halal untuk seorang teman
- Cinta yang halal untuk seorang teman
- Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan
- Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan
- Aku Mencintaimu Karena Alloh
- Aku Mencintaimu Karena Alloh
- Peradaban Mesir kuno
- Peradaban Mesir kuno
- Kisah Sahabat Nabi, Bilal bin Rabah si Pengumandan...
- Kisah Sahabat Nabi, Bilal bin Rabah si Pengumandan...
- Tulang Rusuk Yang Hilang...Sebuah Cerita Cinta Yg ...
- Tulang Rusuk Yang Hilang...Sebuah Cerita Cinta Yg ...
- Renungan Bagi Wanita Menjadi Seorang Wanita
- Renungan Bagi Wanita Menjadi Seorang Wanita
- Wahai Engkau Yang Telah Mampu Melumpuhkan Hatiku
- Wahai Engkau Yang Telah Mampu Melumpuhkan Hatiku
- Kedatangan dajjal, imam al- mahdi dan Nabi Isa As
- Kedatangan dajjal, imam al- mahdi dan Nabi Isa As
- Enam kejadian luar biasa pada manusia menurut islam
- Enam kejadian luar biasa pada manusia menurut islam
- Mantan pendeta katolik inggris yang masuk islam
- Mantan pendeta katolik inggris yang masuk islam
- kisah tentang pendeta roma yang masuk islam
- kisah tentang pendeta roma yang masuk islam
- My heart (how can I not love you??
- My heart (how can I not love you??
- Mana pengakuan Yesus beragama kristen bahwa ada di...
- Mana pengakuan Yesus beragama kristen bahwa ada di...
- subhanalloh satu gereja masuk islam gara- gara pem...
- subhanalloh satu gereja masuk islam gara- gara pem...
- Paulus kristian yg akhirnya masuk agama islam
- Paulus kristian yg akhirnya masuk agama islam
- catatan blog private: Bahasa sunyi terangkum mewar...
- catatan blog private: Bahasa sunyi terangkum mewar...
- Bahasa sunyi terangkum mewarnai cinta semu
- Bahasa sunyi terangkum mewarnai cinta semu
-
▼
April
(104)
Publish