Cari Artikel Di Blog Ini

Total Tayangan Halaman

Simpan » Diposting oleh Iem-colicul » Kamis, 28 April 2011 »
Kamis, 28 April 2011 comment

Ta'aruf Islami ( Tambahan Menuju Walimatul Ur'si)

Lalu bagaimanakah kiat-kita ta ’aruf Islami yang benar agar nantinya tercipta rumah tangga sakinah
mawaddah warohmah,yaitu : 1.Melakukan Istikharoh dengan sekhusyu-khusyunya
------------------------------------------------------------
Setelah ikhwan mendapatkan data dan foto, lakukanlah
istikharoh dengan sebaik-baiknya, agar Allah SWT
memberikan jawaban yang terbaik. Dalam melakukan
istikharoh ini, jangan ada kecenderungan dulu pada calon yang diberikan kepada kita. Tapi ikhlaskanlah
semua hasilnya pada Allah SWT. Luruskan niat kita,
bahwa kita menikah memang ingin benar-benar
membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah
warohmah. Seseorang biasanya mendapatkan sesuatu
sesuai dengan apa yang diniatkannya. 2.Menentukan Jadwal Pertemuan (ta’aruf Islami) Setelah Ikhwan melakukan istikharoh dan adanya
kemantapan hati, maka segerlah melaporkan pada
Ustadz, lalu Ustadz pun memberikan data dan foto
kepada Ustadzah (guru akhwat), dan memberikan data
dan foto ikhwan tersebut kepada Akhwat. Biasanya
akhwat yang memang sudah siap, Insya Allah setelah istikharoh juga segera melaporkan kepada
Ustadzahnya. Lalu segeralah atur jadwal pertemuan
ta’aruf tersebut. Bisa dilakukan di rumah Ustadzah akhwatnya. Memang idealnya kedua pembimbing juga
hadir, sebagai tanda kasih sayang dan perhatian
terhadap mutarabbi (murid-murid). Hendaknya jadwal
pertemuan disesuaikan waktunya, agar semua bisa
hadir, pilihlah hari Ahad, karena hari libur. 3.Gali pertanyaan sedalam-dalamnya
-------------------------------------------
Setelah bertemu, hendaknya didampingi Ustadz dan
Ustadzah, lalu saling bertanyalah sedalam-dalamnya,
ya bisa mulai dari data pribadi, keluarga, hobi, penyakit
yang diderita, visi dan misi tentang rumah tangga. Biasanya pada tahap ini, baik ikhwan maupun akhwat
agak malu-malu dan grogi, maklum tidak mengenal
sebelumnya. Tapi dengan berjalannya waktu, semua
akan menjadi cair. Peran pembimbing juga sangat
dibutuhkan untuk mencairkan suasana. Jadi tidak
terlihat kaku dan terlalu serius. Dibutuhkan jiwa humoris, santai namun tetap serius.Silakan baik ikhwan
maupun akhwat saling bertanya sedalam-dalamnya,
jangan sungkan-sungkan, pada tahap ini. Biasanya
pertanyaan-pertanyaan pun akan mengalir. 4.Menentukan waktu ta ’aruf dengan keluarga akhwat -------------------------------------------------------------
Setelah melakukan ta’aruf dan menggali pertanyaan- pertanyaan sedalam-dalamnya, dan pihak ikhwan
merasakan adanya kecocokan visi dan misi dengan
sang akhwat, maka ikhwan pun segera memutuskan
untuk melakukan ta ’aruf ke rumah akhwat, untuk berkenalan dengan keluarga besarnya. Ini pun sudah
diketahui oleh Ustadz maupun Ustadzah dari kedua
belah pihak. Jadi memang semua harus selalu
dikomunikasikan, agar nantinya hasilnya juga baik. Jangan berjalan sendiri. Sebaiknya ketika datang
bersilaturahim ke rumah akhwat, Ustadz pun
mendampingi ikhwan sebagai rasa sayang seorang
guru terhadap muridnya. Tetapi jika memang Ustadz
sangat sibuk dan ada da’wah yang tidak bisa ditinggalkan, bisa saja ikhwan didampingi oleh teman
pengajian lainnya. Namun ingat,ikhwan jangan datang
seorang diri, untuk menghindarkan fitnah dan untuk
membedakan dengan orang lain yang terkenal di
masyarakat dengan istilah
’ngapel’ (pacaran).Hendaknya waktu ideal untuk silaturahim ke rumah akhwat pada sore hari, biasanya
lebih santai. Tapi bisa saja diatur oleh kedua pihak,
kapan waktu yang paling tepat untuk silaturahim
tersebut. 5.Keluarga Ikhwan pun boleh mengundang silaturahim
akhwat ke rumahnya
-------------------------------------------------------------------------------
Dalam hal menikah tanpa pacaran, adalah wajar jika
orang tua ikhwan ingin mengenal calon menantunya
(akhwat). Maka sah-sah saja, jika orang tua ikhwan ingin berkenalan dengan akhwat (calon menantunya).
Sebaiknya ketika datang ke rumah ikhwan, akhwat pun
tidak sendirian, untuk menghindari terjadinya fitnah.
Dalam hal ini bisa saja akhwat ditemani Ustadzahnya
ataupun teman pengajiannya sebagai tanda perhatian
dan kasih sayang pada mutarabbi. 6.Menentukan Waktu Khitbah
---------------------------------
Setelah terjadinya silaturahim kedua belah pihak, dan
sudah ada kecocokan visi dan misi dari ikhwan dan
akhwat juga dengan keluarga besanya, maka jangalah
berlama-lama. Segeralah tentukan kapan waktu untuk mengkhitbah akhwat. Jarak waktu antara ta ’aruf dengan khitbah, sebaiknya tidak terlalu lama, karena
takut menimbulkan fitnah. 7.Tentukan waktu dan tempat pernikahan
------------------------------------------------
Pada prinsipnya semua hari dan bulan dalam Islam
adalah baik. Jadi hindarkanlah mencari tanggal dan
bulan baik, karena takut jatuh ke arah syirik. Lakukan
pernikahan sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu sederhana, mengundang anak yatim,
memisahkan antara tamu pria dan wanita, pengantin
wanita tidak bertabarruj (berdandan),makanan dan
minuman juga tidak berlebihan. Semoga dengan menjalankan kiat-kiat ta ’aruf secara Islami di atas, Insya Allah akan terbentuk rumah tangga
yang sakinah mawaddah warohmah …yang menjadi dambaan setiap keluarga muslim baik di dunia maupun
di akhirat. Teriring doaku yang tulus kepada ikhwah dan akhwat
fillah yang akan melangsungkan pernikahan kuucapkan
”Baarokallahu laka wa baaroka ’alaika wajama’a bainakumaa fii khoirin.. Dan bagi sahabat-sahabatku yang belum menikah,
teriring doa yang tulus dari hatiku, semoga Allah SWT
memberikan jodoh yang terbaik untuk semua baik di
dunia maupun di akhirat..
Aamiin ya Robbal ’alamiin


Jangan lupa di share dan like Ta'aruf Islami ( Tambahan Menuju Walimatul Ur'si) bro / sist

Save url to wapmaster
Similiar Post :

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Archives

 
powered by blogger.com and maxwidth build 0.01 mobile template