Total Tayangan Halaman
Kamis, 28 April 2011
comment
Syari'at Islam Mengenai Cinta & Menikah Tanpa Cinta
Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita
kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang
bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah
Subhanallahu wa Ta’ala di dalam jiwa manusia, yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah
mencapai kematangan pikiran dan fisiknya.
Sebagaimana Firman Allah Subhanallahu wa Ta ’ala, yang artinya:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendir ,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram
kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa
kasih sayang .Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir” (QS. Ar Rum: 21) Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang
kotor, karena kekotoran dan kesucian tergantung dari
bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada
bingkai yang kotor dan haram. Cinta mengandung
segala makna kasih sayang, keharmonisan,
penghargaan dan kerinduan, disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka
dan duka, lapang dan sempit. Cinta Adalah Fitrah Yang Suci
Cinta bukanlah hanya sebuah ketertarikan secara fisik
saja. Ketertarikan secara fisik hanyalah permulaan
cinta bukan puncaknya.Dan sudah fitrah manusia untuk
menyukai keindahan.Tapi disamping keindahan bentuk
dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik. Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah
membelenggu perasaan manusia.Islam tidaklah
mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri
seorang manusia .Akan tetapi islam mengajarkan pada
manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga ,
dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya. Islam mebersihkan dan mengarahkan perasaan cinta
dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad
nikah harus bersih dari persentuhan yang haram. Menikah Tanpa Cinta
Adakalanya sebuah pernikahan terjadi tanpa dilandasi
oleh cinta. Mereka berpendapat bahwa cinta itu bisa
muncul setelah pernikahan. Islam memandang bahwa
faktor ketertarikan merupakan faktor yang tidak bisa
diabaikan begitu saja.Islam melarang seorang wali menikahkan seorang gadis tanpa persetujuannya dan
menghalanginya untuk memilih lelaki yang disukainya
seperti yang termuat dalam Al Qur ’an dan Al Hadist Firman Allah Subhanallahu wa Ta ’ala, yang artinya: “Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin dengan bakal suaminya ” (QS. Al Baqarah: 232) “Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu , bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam , lalu ia memberitahukan bahwa ayahnya telah
menikahkannya padahal ia tidak suka , lalu Rasulullah
shalallahu ‘alahi wa sallam memberikan hak kepadanya untuk memilih ” (HR Abu Daud) Karena yang menjalani sebuah pernikahan adalah
kedua pasangan itu bukanlah wali mereka. Selain itu seorang yang hendak menikah hendaknyalah
melihat dahulu calon pasangannya seperti termuat
dalam hadist: “Apabila salah seorang dari kamu meminang seorang wanita maka tidaklah dosa atasnya
untuk melihatnya, jika melihatnya itu untuk meminang,
meskipun wanita itu tidak melihatnya ” (HR. Imam Ahmad) Memang benar dalam beberapa kasus, pasangan yang
menikah tanpa didasari cinta bisa mempertahankan
pernikahannya. Tapi apakah hal ini selalu terjadi,
bagaimana bila yang terjadi adalah sebuah neraka
pernikahan, kedua pasangan saling membenci dan
saling mencaci maki satu sama lain. Sebuah pernikahan dalam islam diharapkan dapat memayungi pasangan
itu untuk menikmati kehidupan yang penuh cinta dan
kasih sayang dengan mengikat diri dalam sebuah
perjanjian suci yang diberikan AllahSubhanallahu wa
Ta’ala. Karena itulah rasa cinta dan kasih sayang ini sudah sepantasnya merupakan hal yang harus
diperhatikan sebelum kedua pasangan mengikat diri
dalam pernikahan. Karena inilah salah satu kunci
kebahagian yang hakiki dalam mensikapi problematika
rumah tangga nantinya.
kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang
bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah
Subhanallahu wa Ta’ala di dalam jiwa manusia, yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah
mencapai kematangan pikiran dan fisiknya.
Sebagaimana Firman Allah Subhanallahu wa Ta ’ala, yang artinya:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendir ,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram
kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa
kasih sayang .Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir” (QS. Ar Rum: 21) Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang
kotor, karena kekotoran dan kesucian tergantung dari
bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada
bingkai yang kotor dan haram. Cinta mengandung
segala makna kasih sayang, keharmonisan,
penghargaan dan kerinduan, disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka
dan duka, lapang dan sempit. Cinta Adalah Fitrah Yang Suci
Cinta bukanlah hanya sebuah ketertarikan secara fisik
saja. Ketertarikan secara fisik hanyalah permulaan
cinta bukan puncaknya.Dan sudah fitrah manusia untuk
menyukai keindahan.Tapi disamping keindahan bentuk
dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik. Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah
membelenggu perasaan manusia.Islam tidaklah
mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri
seorang manusia .Akan tetapi islam mengajarkan pada
manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga ,
dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya. Islam mebersihkan dan mengarahkan perasaan cinta
dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad
nikah harus bersih dari persentuhan yang haram. Menikah Tanpa Cinta
Adakalanya sebuah pernikahan terjadi tanpa dilandasi
oleh cinta. Mereka berpendapat bahwa cinta itu bisa
muncul setelah pernikahan. Islam memandang bahwa
faktor ketertarikan merupakan faktor yang tidak bisa
diabaikan begitu saja.Islam melarang seorang wali menikahkan seorang gadis tanpa persetujuannya dan
menghalanginya untuk memilih lelaki yang disukainya
seperti yang termuat dalam Al Qur ’an dan Al Hadist Firman Allah Subhanallahu wa Ta ’ala, yang artinya: “Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin dengan bakal suaminya ” (QS. Al Baqarah: 232) “Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu , bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam , lalu ia memberitahukan bahwa ayahnya telah
menikahkannya padahal ia tidak suka , lalu Rasulullah
shalallahu ‘alahi wa sallam memberikan hak kepadanya untuk memilih ” (HR Abu Daud) Karena yang menjalani sebuah pernikahan adalah
kedua pasangan itu bukanlah wali mereka. Selain itu seorang yang hendak menikah hendaknyalah
melihat dahulu calon pasangannya seperti termuat
dalam hadist: “Apabila salah seorang dari kamu meminang seorang wanita maka tidaklah dosa atasnya
untuk melihatnya, jika melihatnya itu untuk meminang,
meskipun wanita itu tidak melihatnya ” (HR. Imam Ahmad) Memang benar dalam beberapa kasus, pasangan yang
menikah tanpa didasari cinta bisa mempertahankan
pernikahannya. Tapi apakah hal ini selalu terjadi,
bagaimana bila yang terjadi adalah sebuah neraka
pernikahan, kedua pasangan saling membenci dan
saling mencaci maki satu sama lain. Sebuah pernikahan dalam islam diharapkan dapat memayungi pasangan
itu untuk menikmati kehidupan yang penuh cinta dan
kasih sayang dengan mengikat diri dalam sebuah
perjanjian suci yang diberikan AllahSubhanallahu wa
Ta’ala. Karena itulah rasa cinta dan kasih sayang ini sudah sepantasnya merupakan hal yang harus
diperhatikan sebelum kedua pasangan mengikat diri
dalam pernikahan. Karena inilah salah satu kunci
kebahagian yang hakiki dalam mensikapi problematika
rumah tangga nantinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Archives
-
▼
2011
(108)
-
▼
April
(104)
- SMS
- SMS
- Berani Mencintai, Berani Menikahi
- Berani Mencintai, Berani Menikahi
- catatan blog private colicul's: Novel Dalam Mihrab...
- catatan blog private colicul's: Novel Dalam Mihrab...
- Fenomena Akhwat ( wanita ) Facebook -er's
- Fenomena Akhwat ( wanita ) Facebook -er's
- Do 'a Adalah Ibadah Dan Sumber Kemuliaan Sejati
- Do 'a Adalah Ibadah Dan Sumber Kemuliaan Sejati
- Keutamaan Hari Jum ' at
- Keutamaan Hari Jum ' at
- kado sepesial di hari sepesial (tepat di ulatahku)
- kado sepesial di hari sepesial (tepat di ulatahku)
- catatan blog private colicul's: Ikatlah Ilmu Denga...
- catatan blog private colicul's: Ikatlah Ilmu Denga...
- Saat Hati Sedih
- Saat Hati Sedih
- Siapa Bilang Ukhti Tidak Cantik....???
- Siapa Bilang Ukhti Tidak Cantik....???
- Hadiah Untuk Jiwa Yang Bersedih
- Hadiah Untuk Jiwa Yang Bersedih
- Rumus Wanita Cantik
- Rumus Wanita Cantik
- Setetes Parfum Yang Kau Usapkan Pada Tubuhmu
- Setetes Parfum Yang Kau Usapkan Pada Tubuhmu
- Berikan Kami Al Qur'an, Bukan Cokelat !!...
- Berikan Kami Al Qur'an, Bukan Cokelat !!...
- Ngemil Kerikil Neraka
- Ngemil Kerikil Neraka
- Dengan Cara Ini Aku Mencintaimu
- Dengan Cara Ini Aku Mencintaimu
- Berdamai Dengan Kekurangan
- Berdamai Dengan Kekurangan
- Ketika Pasangan Tak Seindah Harapan
- Ketika Pasangan Tak Seindah Harapan
- Sya' ir Cinta Rabiah al - Adawiyah
- Sya' ir Cinta Rabiah al - Adawiyah
- Sejarah Pembentukan Mushaf Al- Qur'an
- Sejarah Pembentukan Mushaf Al- Qur'an
- Sejarah Nabi Isa Al- Masih
- Sejarah Nabi Isa Al- Masih
- Sejarah Islam Di Indonesia
- Sejarah Islam Di Indonesia
- Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “AMIN”
- Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “AMIN”
- Ciri- ciri Cowok genit
- Ciri- ciri Cowok genit
- Salam dari akhwat, Salam dari ikhwat, (maaf) Genit
- Salam dari akhwat, Salam dari ikhwat, (maaf) Genit
- Ta'aruf Islami ( Tambahan Menuju Walimatul Ur'si)
- Ta'aruf Islami ( Tambahan Menuju Walimatul Ur'si)
- Cintamu Tak Ku miliki Tapi Cintanya ku Raih
- Cintamu Tak Ku miliki Tapi Cintanya ku Raih
- Syari'at Islam Mengenai Cinta & Menikah Tanpa Cinta
- Syari'at Islam Mengenai Cinta & Menikah Tanpa Cinta
- Suami Dan Istri Dalam Al- Qur'an
- Suami Dan Istri Dalam Al- Qur'an
- Etika Terhadap Suami Istri
- Etika Terhadap Suami Istri
- Kita Bahagia Bila...
- Kita Bahagia Bila...
- 10 Sikap agar menjadi pribadi yang lebih baik
- 10 Sikap agar menjadi pribadi yang lebih baik
- Cinta yang halal untuk seorang teman
- Cinta yang halal untuk seorang teman
- Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan
- Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan
- Aku Mencintaimu Karena Alloh
- Aku Mencintaimu Karena Alloh
- Peradaban Mesir kuno
- Peradaban Mesir kuno
- Kisah Sahabat Nabi, Bilal bin Rabah si Pengumandan...
- Kisah Sahabat Nabi, Bilal bin Rabah si Pengumandan...
- Tulang Rusuk Yang Hilang...Sebuah Cerita Cinta Yg ...
- Tulang Rusuk Yang Hilang...Sebuah Cerita Cinta Yg ...
- Renungan Bagi Wanita Menjadi Seorang Wanita
- Renungan Bagi Wanita Menjadi Seorang Wanita
- Wahai Engkau Yang Telah Mampu Melumpuhkan Hatiku
- Wahai Engkau Yang Telah Mampu Melumpuhkan Hatiku
- Kedatangan dajjal, imam al- mahdi dan Nabi Isa As
- Kedatangan dajjal, imam al- mahdi dan Nabi Isa As
- Enam kejadian luar biasa pada manusia menurut islam
- Enam kejadian luar biasa pada manusia menurut islam
- Mantan pendeta katolik inggris yang masuk islam
- Mantan pendeta katolik inggris yang masuk islam
- kisah tentang pendeta roma yang masuk islam
- kisah tentang pendeta roma yang masuk islam
- My heart (how can I not love you??
- My heart (how can I not love you??
- Mana pengakuan Yesus beragama kristen bahwa ada di...
- Mana pengakuan Yesus beragama kristen bahwa ada di...
- subhanalloh satu gereja masuk islam gara- gara pem...
- subhanalloh satu gereja masuk islam gara- gara pem...
- Paulus kristian yg akhirnya masuk agama islam
- Paulus kristian yg akhirnya masuk agama islam
- catatan blog private: Bahasa sunyi terangkum mewar...
- catatan blog private: Bahasa sunyi terangkum mewar...
- Bahasa sunyi terangkum mewarnai cinta semu
- Bahasa sunyi terangkum mewarnai cinta semu
-
▼
April
(104)
Publish