Cari Artikel Di Blog Ini

Total Tayangan Halaman

Simpan » Diposting oleh Iem-colicul » Minggu, 08 Januari 2012 »
Minggu, 08 Januari 2012 comment

Negara Dengan KualitasPendidikan Terbaik di Dunia

Negara Dengan Kualitas
Pendidikan Terbaik di Dunia
( http://sekolahorangtua.com )

Tahukah Anda negara mana yang kualitas
pendidikannya menduduki peringkat pertama di
dunia?

Finlandia. Negara dengan ibukota Helsinki (tempat
ditandatanganinya perjanjian damai antara RI
dengan GAM) ini memang begitu luar biasa.
Peringkat 1 dunia ini diperoleh Finlandia
berdasarkan hasil survei internasional yang
komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA
(Programme for International Student Assesment)
mengukur kemampuan siswa di bidang Sains,
Membaca, dan juga Matematika.

Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara
akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam
pendidikan anak-anak lemah mental.

Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua
siswanya cerdas. Lantas apa kuncinya sehingga
Finlandia menjadi Top No 1 dunia?

Dalam masalah anggaran pendidikan Finlandia
memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata
negara di Eropa tapi masih kalah dengan beberapa
negara lainnya. Finlandia tidaklah menggenjot
siswanya dengan menambah jam-jam belajar,
memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai
tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah
pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan
negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam
sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30
jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finlandia, yang siswanya
menghabiskan 50 jam perminggu.


Apa gerangan kuncinya?

Ternyata kuncinya terletak pada kualitas guru. Di
Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas
terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru
sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski
gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah
menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan
hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima.
Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke
fakultas hukum atau kedokteran!

Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan
evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat
penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru
percaya bahwa ujian dan testing itulah yang
menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu
banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari
ujian, ungkap seorang guru di Finlandia.

Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk
mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi
dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan
tinggi.

Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri,
bahkan sejak Pra-TK!
Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas
pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala
sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.

Siswa didorong untuk bekerja secara independen
dengan berusaha mencari sendiri informasi yang
mereka butuhkan. Suasana sekolah sangat santai
dan fleksibel. Adanya terlalu banyak komando
hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan
mengakibatkan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.

Kelompok siswa yang lambat mendapat dukungan
intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia
sukses.

Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di
Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang
berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan
yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah
dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai
kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku
siswa membuat program individual bagi setiap
siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus
dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas;
kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa
buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting
mereka berusaha.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap
pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita
mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal
tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka
malu maka ini akan menghambat mereka dalam
belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan
hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak
dengan siswa lainnya.

Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap
dirinya masing-masing. Ranking hanya membuat
guru memfokuskan diri pada segelintir siswa
tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.


Jangan lupa di share dan like Negara Dengan KualitasPendidikan Terbaik di Dunia bro / sist

Save url to wapmaster
Similiar Post :
Dua Empat September mengatakan...
Balas Post
Hapus

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
powered by blogger.com and maxwidth build 0.01 mobile template