Cari Artikel Di Blog Ini

Total Tayangan Halaman

Simpan » Diposting oleh Iem-colicul » Minggu, 05 Februari 2012 »
Minggu, 05 Februari 2012 comment

Nasehat Dan Kelembutan

Ada beberapa prinsip yang perlu dipahami ketika
kita berada dalam posisi sebagai pemberi nasehat.
Pertama, hal penting yang perlu diperhatikan
dalam menasehati saudara kita adalah masalah
niat. Sampaikanlah nasehat semata-mata karena
Allah, bukan karena tujuan keduniawian atau nafsu dan hasrat pribadi. Dengan begitu, kita tidak
perlu berkecil hati bila nasehat kita tidak diterima
dengan baik. Anggaplah respon negatif tersebut
sebagai ujian kesabaran.


Pengalaman mengajarkan, orang-orang yang
kecewa –sekalipun karena nasehat yang terbuka
dan korektif- pada waktunya akan menghargai dan
berterimakasih dalam hati mereka. Mengapa
berkecil hati, bukankah nasehat itu ibarat pohon
kebaikan yang kita tanam dan kita tidak tahu kapan akan tumbuh dan berbuah (QS. Al-
A’raf:164).


Kedua, agar sebuah nasehat efektif, tunjukkanlah
cinta, kasih sayang dan keikhlasan saat memberi
nasehat. Hindari nada bicara yang menunjukan
kebanggaan, celaan, olok-olok atau cemoohan.
(QS. Al-Hujurat:11)


Ketiga, masalah pemilihan waktu yang tepat, perlu
juga diperhatikan. Akhlak Islam menuntut kita
menyampaikan nasehat secara pribadi, bukan di
depan khalayak ramai, untuk menghindari
timbulnya perasaan yang tidak baik. Tujuan
nasehat adalah memperbaiki kelemahan dan menyempurnakan kekurangan seseorang, bukan
mengumumkan dan mensosialisasikan
kesalahannya.


Keempat, bersabar dan berhati-hati dalam
menggunakan perkataan dan memilih suasana
emosi yang tepat. Kita tidak boleh tersinggung atau
kecewa jika nasehat kita tidak berpengaruh bagi
orang lain. Mungkin semua itu membutuhkan
waktu.


Kelima, jauhi pertentangan yang sia-sia.
Adakalanya, pendapat kita salah dan pendapat
orang yang kita beri nasehat itu benar. Dalam
situasi ini, ubahlah tindakan memberi nasehat
menjadi ajang bertukar pikiran dengan penuh
persaudaraan. Ingatlah, tanggung jawab kita hanyalah memberi nasehat, bukan hidayah. Sebuah
nasehat tak akan bermanfaat kecuali hanya dengan
izin-Nya dan bergantung pula pada kadar
keimanan penerima nasehat. Allah Swt berfirman,
”dan tetaplah memberi peringatan, karena
sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Adz-Dzariyat: 55)


Keenam, jadilah cermin yang detil dengan memberi
informasi yang lebih spesifik. Misalnya nasehat
tentang kebersihan masih bersifat global dan
umum. Agar saudara kita menyadari masalahnya,
sebutkan hal yang spesifik, misalnya nafas yang
kurang sedap atau pakai yang kumal.


Dalam manajemen nasehat diperlukan kepekaan
dan kearifan yang tinggi agar mencapai hasil
optimal (QS. An-Nahl:125). Presiden Lincoln, lebih
dari seratus tahun yang lalu, berkata, ”Orang lebih
mudah menangkap lalat dengan sirop daripada
dengan cuka.” Sesungguhnya ajaran Islam telah lebih dulu menganjurkan umatnya agar
‘menangkap orang’ dengan keramah-tamahan yang
manis, bukan dengan gertakan-gertakan yang
kecut, sekalipun terhadap anak dan orang
kesayangan yang paling dekat. Ini misteri hati yang
sangat lemah dan rapuh dalam menghadapi kelembutan.


Allah Swt membekali Nabi Muhammad Saw
dengan sifat kelembutan untuk berdakwah
menghadapi umatnya (QS. Ali-Imran: 159). Itulah
sebabnya dalam beberapa kisah, seringkali orang-
orang yang diberikan nasehat oleh Nabi Saw
meresponnya sambil mengungkapkan perasaan bahwa orang itu mencintai nabi. Sungguh ini bukan
sekedar buah dari nasehat yang berlogika tajam
dan cerdas, melainkan nasehat itu bersandar pada
sifat kelemah-lembutan yang bisa langsung
menyentuh dasar hati penerima nasehat.


Pelajaran ini, insya Allah membuka mata dan
kesadaran kita akan dampak dari pemberian
nasehat berbobot yang disampaikan dengan penuh
kelembutan. Bila hal ini dilakukan secara
berkelanjutan dan berulang-ulang, tanpa disadari,
diantara pemberi dan penerima nasehat, akan tumbuh jalinan ikatan kasih sayang maupun
persaudaraan yang semakin kuat.


Sejauh ini, bila interaksi nasehat menasehati terjadi
diantara sesama laki-laki, maupun sesama wanita,
dampak dari sikap lembut dan ramah selalu
bernilai positif. Akan tetapi, fakta lapangan
seringkali menunjukkan hal yang ’negatif’ bila
aktifitas saling menasehati terjadi antara seorang laki-laki dan seorang wanita. Kedekatan yang
berawal dari motivasi yang ikhlas perlahan-lahan
terkontaminasi oleh rasa ketertarikan yang
berhembus dari nafsu dan hasrat pribadi.


Nasehat yang mulanya mengalir tulus tanpa
mengharapkan sesuatu kecuali ingin memperbaiki
kekurangan saudaranya, sedikit demi sedikit
bergeser menjadi pengharapan akan penerimaan
yang lebih dalam. Perhatian yang berlebihan (dalam
konotasi negatif) dan rasa ingin selalu dekat selalu bercampur dengan semangat keikhlasan saat ingin
memberikan nasehat. Ketergantungan seketika
tercipta, seolah-olah hanya sang penasehat yang
mampu menasehati dirinya. Lebih jauh lagi,
pengakuan verbal sebagai satu-satunya penasehat
spiritual acapkali mendorong keinginan untuk memberikan ’wewenang’ tambahan kepada sang
penasehat agar mau berperan lebih yaitu sebagai
penasehat pribadi dalam rumah tangga.


Kita tidak hendak membahas pro dan kontra dari
akibat aktifitas saling menasehati antara lawan
jenis, kecuali sekedar menunjukkan benang merah
hubungan sebab akibat antara sikap lembut dalam
menasehati dan hasrat ketertarikan dari dorongan
nafsu manusiawi.


Satu hal yang perlu dicermati adalah bahwa kita
membutuhkan persiapan dan kewaspadaan ekstra
di dalam hati ketika memutuskan untuk terjun
dalam wilayah saling menasehati kepada seseorang
(dakwah fardiyah) yang berbeda jenis dengan kita.
Tanpa kematangan dan kekokohan spiritual yang mantab, sebaiknya urungkan niat anda untuk
masuk terlalu dalam ke wilayah ini. Yang pasti,
syetan selalu mengintai dan berupaya mencari
celah-celah kelalaian dan kelengahan dalam semua
aktifitas amal sholeh yang dilakukan oleh setiap
hamba Allah. Semoga Allah Swt selalu melindungi kita semua dari godaan syetan yang terkutuk.
Wallahu’alam bishawab.


Jangan lupa di share dan like Nasehat Dan Kelembutan bro / sist

Save url to wapmaster
Similiar Post :

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
powered by blogger.com and maxwidth build 0.01 mobile template